Pendidikan bagi anak-anak muslim merupakan bagian yang tak terpisah dari seluruh sistem mulai dalam islam dengan pedoman Al-Quran dan As-Sunah.
Sesungguhnya,suatu pendidikan menitikberatkan pada aspek dalam individu yang dapat mempengaruhi seluruh aspek lainnya,yang disebut sebagai aspek effektif. Aspek ini membekali sistem nilai bagi individu melalui pendidikan yang dijalaninya. Bagi seorang muslim, ini berkaitan dengan tata hubungan kepada Allah SWT, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari seluruh rangkaian keyakinan yang di sebut aqidah.
TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan yang demikian juga telah disyaratkan Rosulullah SAW dalam sabdanya, “barang siapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tangannya, dan apa bila tak mampu maka cegahlah dengan lisannya, dan apabila tak mampu maka cegahlah dengan hatinya.” Dari hadits ini dapat di ambil pelajaran bahwa inti tujuan pendidukan adalah untuk melahirkan sosok individu yang dapat mencegah kemungkaran dengan seluruh sistem kerja hati –lisan-tindakan. Hati merupakan pusat penggerak lahirnya sebuah aspek dalam individu, yang selanjutnya membentuk minat, motivasi dan dorongan keinginan. Sedangkan aktivitas lisan dan tindakan merupakan bagian yang integral dari seluruh rangkaian kerja hati. Dalam hal ini aspek effektif hanya merupakan refleksi dari keadaan dan suasana hati tersebut.
Sebenarnya, ketika seorang individu melakukan suatu tindakan[aspek psikomotor], aspek yang lain[effektif dan kognitif] sudah mendahuluinya yang menyebabkan tindakan tersebut terjadi, sebab tindakan akan timbul berdasarkan dorongan yang kuat dari dalam diri dan dengan pengetahuan yang menggambarkan tindakan yang akan di lakukan. Persoalannya, bagaimana seorang anak muslim akan bertindak secara islami, jika pemahaman dan dorongan emosinya sudah terkontaminasi dengan unsur-unsur di luar islam, yang menyebabkan rusaknya seluruh sendi-sendi nilai yang ada padanya? Untuk itu, yang perlu menjadi perhatian dalam tujuan pendidikan bagi anak-anak muslim adalah memberikan prioritas utama pada aspek effektif dengan menenamkan nilai-nilai aqidah yang benar yang merupakan landasan kerja dari seluruh aktivitas seorang muslim, membekali pengetahuan yang benar sehingga membentuk wawasan islami yang jelas dan wawasan teoritis keilmuan yang memedai, dan melatih ketrampilan.
Akhirnya, kita harus memahami aktivitas mendidik bukan sekedar transfer ilmu pengetahuan dan pelatihan kerja motorik saja akan tetapi lebih dari itu, pendidikan merupakan sarana/usaha untuk menjalani kehidupan yang memiliki tujuan pengabdian kepada Allah SWT.
wa'alaikum salam
BalasHapusassalamu'alaikum Wr.Wb.
BalasHapuswah TPA Nitikan punya blog baru ya? alhamdulillah.
ustad/ah saya ini kakaknya dari santri tpa ini sekaligus saya ini sebagai pengamat TPA. ust, saya tuh mengeluh kenapa adekku ini bacaan alqur'annya banyak yang salah ya.? apalagi tajwidnya, wah salah kaprah. yang saya saya sayangkan lagi kok adekku ini dah diwisudakan, yang akhirnya ga mau ke TPA lagi. mohon dibalas ya.
oleh : Pencinta Al-Qur'an
good job, i like that.
BalasHapus